Citayam Fashion Week 2021: Fenomena Gaya Hidup Anak Muda di Ruang Publik
Tahun 2021 menjadi saksi dari fenomena unik yang lahir dari kreativitas anak muda di kawasan Citayam, Depok, dan sekitarnya. Citayam Fashion Week bukanlah sebuah acara resmi yang dirancang oleh organisasi besar, melainkan sebuah gerakan spontan yang menunjukkan gaya hidup dan ekspresi fesyen anak muda, terutama yang sering menghabiskan waktu di pusat kota Jakarta.
Latar Belakang
Citayam Fashion Week
Fenomena ini bermula dari kumpulan remaja asal Citayam,
Bojong Gede, dan daerah sekitarnya yang berkumpul di kawasan Sudirman, tepatnya
di sekitar Dukuh Atas. Kawasan ini dikenal sebagai salah satu ruang terbuka
yang strategis di Jakarta, dengan akses yang mudah melalui moda transportasi
seperti KRL Commuter Line.
Remaja-remaja ini menjadikan area tersebut sebagai tempat
nongkrong dan ajang untuk menunjukkan gaya fesyen mereka. Meski berasal dari
latar belakang sederhana, mereka tampil percaya diri dengan kombinasi pakaian
yang beragam, mulai dari streetwear hingga gaya kasual yang unik. Kreativitas
mereka dalam memadupadankan pakaian menarik perhatian masyarakat luas, terutama
di media sosial.
Viral di Media Sosial
Popularitas Citayam Fashion Week tak lepas dari peran media
sosial. Foto-foto dan video yang memperlihatkan remaja-remaja ini berjalan di
trotoar bak peragaan busana (catwalk) menjadi viral di platform seperti TikTok,
Instagram, dan Twitter. Fenomena ini memunculkan istilah seperti "Sudirman
Youth" untuk menggambarkan komunitas anak muda yang sering berkumpul di
area tersebut.
Warganet memuji keberanian mereka dalam mengekspresikan diri
melalui fesyen, meski beberapa pihak juga memberikan kritik terkait tata tertib
dan penggunaan ruang publik. Namun, hal ini tidak mengurangi antusiasme mereka
untuk terus menunjukkan gaya masing-masing.
Esensi dan Dampak
Citayam Fashion Week
- Ekspresi Diri dan Inklusi Sosial
Citayam Fashion Week memberikan ruang bagi anak muda dari berbagai
kalangan untuk mengekspresikan diri. Mereka membuktikan bahwa fesyen bukan
hanya milik mereka yang mampu membeli merek-merek mahal, tetapi juga
tentang kreativitas dan kepercayaan diri.
- Pergeseran Makna Ruang Publik
Fenomena ini juga menunjukkan bagaimana ruang publik di perkotaan dapat
berfungsi sebagai tempat berkumpul yang inklusif bagi semua kalangan.
Kawasan Dukuh Atas menjadi simbol interaksi lintas budaya dan generasi.
- Perhatian Media dan Pemerintah
Fenomena ini menarik perhatian media lokal dan nasional. Beberapa
selebritas bahkan turut serta meramaikan Citayam Fashion Week, yang
semakin mengangkat popularitasnya. Pemerintah DKI Jakarta pun memberikan
tanggapan dengan mencoba menata area tersebut agar tetap nyaman digunakan
tanpa menghilangkan esensi kreativitas anak muda.
Kritik dan Tantangan
Meski menginspirasi banyak orang, Citayam Fashion Week juga
menghadapi kritik. Beberapa pihak menganggap aktivitas ini mengganggu
ketertiban umum karena menimbulkan kerumunan di area pejalan kaki. Selain itu,
ada kekhawatiran bahwa fenomena ini hanya menjadi tren sesaat tanpa memberikan
dampak jangka panjang bagi anak-anak muda tersebut.
Kesimpulan
Citayam Fashion Week 2021 adalah contoh nyata bagaimana
kreativitas anak muda dapat menciptakan fenomena sosial yang berdampak luas.
Lebih dari sekadar tren fesyen, ini adalah perayaan keberanian mengekspresikan
diri di tengah kota besar. Fenomena ini juga menjadi pengingat bahwa ruang
publik harus dapat diakses dan dimanfaatkan oleh semua orang untuk berbagai
tujuan positif.
Dengan segala keunikan dan tantangannya, Citayam Fashion
Week telah meninggalkan jejak yang tak terlupakan dalam budaya pop Indonesia.
Ini adalah bukti bahwa inspirasi dapat lahir dari mana saja, termasuk dari
anak-anak muda yang ingin mengukir identitas mereka di tengah hiruk-pikuk ibu
kota.
